Sabtu, 21 Mei 2011 Prosa Hujan

(tribute to Pram)
Hujan adalah kekasihku
Dia misterius, dingin, dan pendiam
Tidak semua orang menyukainya
dan terkadang itu membuat Hujan marah


"Apa salahku?" rutuknya pada langit. "Bukankah kau yang memintaku datang ke tempat ini?"
Ketika amarahnya tak terbendung,
semakin banyak yang tidak menyukainya

Hujan yang malang
tapi, dia tetap kekasihku
Dia datang di saat-saat yang terduga
Kadang, Hujan membangunkanku di tengah malam
atau menyapaku di perjalanan pulang
dan hanya padaku dia tersenyum, meskipun samar dan sinis

Tapi, aku pernah melihat Hujan bahagia
Dia datang setiap hari dan menemaniku
Kami bercinta seperti sepasang kekasih yang sudah lama berpisah
Hujan mendekapku erat dan menyanyikan lagu indah
Sampai aku tertidur lelap

Namun, Hujan kadang menyebalkan!
Hujan protektif! Dia sering melarangku pergi
Katanya, "Dengarkan aku! Aku ingin berdua saja denganmu."
Lalu, Hujan menciumku
Aku luluh

Hujan; aku sangat mencintainya
dan rasanya sudah lama sekali aku melihat kebahagiaan Hujan
Entah kenapa, aku merasa dia mulai menjauh
Kenapa?

"Tidak apa-apa," dustanya saat aku bertanya
Matanya yang sendu tidak dapat disembunyikan
Aku sedih
juga takut kalau dia pergi jauh

Aku adalah kekasih Hujan
dan sangat sulit menerima prediksi itu jadi nyata
Hujan pergi, ya, dia pergi
Rasanya sakit dan menyiksa karena dia pergi perlahan-lahan

"Tapi, aku selalu tau kapan kau merasa kesepian..."
Hujan tetap menyayangiku; mencintaiku
Dia datang di saat aku merindukannya
dan tidak mudah untuk melepasnya lagi
Jika sudah begitu, Hujan memelukku, menciumku
Lalu menyanyikan lagu indah sampai aku terlelap

Hujan, aku adalah kekasihmu yang kesepian
Kau tidak pernah ada saat aku terbangun dari tidurku
Aku rindu mendengar suaramu
Juga sentuhan tanganmu di pipiku
Kenapa kau tidak tinggal saja bersamaku?

"Kau harus mengerti, masih banyak yang membutuhkanku."
Itu kalimat andalan Hujan sebelum pergi
Walaupun aku tau dia muak dengan tempat ini
Tapi, masih ada aku yang peduli padanya!

Hujan menyentuh lenganku dan berbisik,
"Aku mencintaimu - dan akan terus begitu!"

Coffee Shop Soundtrack

2 komentar:

blanksektor mengatakan...

dramatic melancolic....

Donny mengatakan...

romansick...
huahahaha..

 
Copyright 2008 - 2021 Dorizo Go Blog
Design created by @dorizo