Selasa, 21 Oktober 2008 Main Musik Saat Otaknya Dibedah
Di dunia musik, Eddie Adcock adalah legenda hidup. Gayanya mencabik dawai banjo lain daripada yang lain. Itulah yang menempatkan namanya sebagai musisi bluegrass istimewa di Amerika. Awal bulan ini nama Adcock kembali menjadi perhatian.
Bukan karena musiknya, melainkan kenekatannya memainkan banjo saat sedang menjalani bedah otak. Operasi itu harus dijalaninya untuk menghilangkan tremor hebat yang dideritanya.
Dua tahun lalu kemampuan istimewanya itu hilang. Tangannya tak bisa berhenti bergetar. Musisi berusia 70 tahun itu tak bisa lagi memainkan alat musik kesayangannya. “Itu hal yang paling menyedihkan dalam kehidupan saya,” kata Adcock dalam program televisi Good Morning America.
Martha, istrinya, yang pertama kali mengetahui penyakit Adcock. “Kami berusaha mencari tahu yang menimpanya,” ujar Martha. “Kami sangat tertekan karena banjo adalah hidupnya.”
Setelah melalui berbagai pemeriksaan medis, Adcock mendapatkan solusi dari para dokter Pusat Medis Universitas Vanderbilt (VUMC), Nashville. Solusinya, Adcock harus menjalani prosedur yang disebut rangsangan otak dalam.
Pada prosedur itu, dokter menempatkan sebuah elektroda di otaknya dan menghubungkannya dengan semacam alat pacu yang dipasang di dadanya. Saat alat pacu itu diaktifkan, sebuah energi akan mengacaukan tremor atau getaran. Dengan begitu, Adcock bisa kembali mengendalikan tangannya.
Adcock dibiarkan terjaga saat para pakar bedah otak itu "meraba-raba" otaknya untuk mencari penyebab tremor. Itu artinya, pemusik banjo legendaris itu hanya menjalani pembiusan lokal.
Tak hanya itu. Agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan, dokter membiarkan Adcock bermain banjo selama mereka mengutak-atik otaknya. “Kami yakin itu bisa membantunya mengendalikan tremor,” kata dr Joseph Neimat dari VUMC. “Yang sulit adalah mengembalikan kemampuannya pada level sebelumnya,” tambahnya.
Maka, operasi tersebut berlangsung "meriah". Berbagai macam bunyi terdengar. Dari alat-alat kedokteran, suara dokter dan perawat, serta dr Neimat yang berkali-kali mengajukan pertanyaan "Sudah lebih baikkah sekarang?" Hal itu ditambah dengan alunan banjo yang tak henti dimainkan Adcock.
Neimat tahu dirinya sudah menemukan titik masalahnya ketika permainan banjo Adcock terdengar seperti dulu. Ternyata, operasi tersebut berlangsung sukses. Elektroda itu kini terpasang pada otak Adcock. Pada pertemuan berikutnya, Neimat menunjukkan perbedaan ketika elektroda diaktifkan dan saat tidak difungsikan.
Sebelum elektroda diaktifkan, Adcock tidak bisa menggambar spiral dan memetik dawai banjo. Namun, ketika tombol alat pacu ditekan hingga elektroda aktif, Adcock kembali seperti dulu. Permainan banjonya secepat dan seindah sebelumnya. “Saya bersyukur. Ini hal terbaik dalam hidup saya,” kata Adcock gembira.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar